HASIL WAWANCARA PENULIS

Hai~

Kali ini kita akan bahas tentang hasil wawancara penulis MDZS. Sebenarnya sudah cukup lama (tahun 2017) dan dulu saya sudah membacanya, tapi karena ada yang minta untuk menerjemahkan isinya maka saya akan mengulas hasil wawancara tersebut. Saya juga meniyisipkan review saya. Tolong dibaca dengan seksama.

 

Lokasi Sekte di Dunia Nyata

Penulis mengatakan kalau nama lokasi beserta kondisi geografis di mana sekte-sekte dalam novelnya berada di amabil dari lokasi asli yang ada di Tiongkok.

Sekte Gusu Lan berada di daerah Gusu, provinsi Jiangsu

Sekte Lanling Jin berada di daerah Lanling, provinsi Shandong

Sekte Yunmeng Jiang berada di daerah Yunmeng, provinsi Hubei

Sekte Qishan Wen berada di daerah Qishan, provinsi Shaanxi

Dalam wawancara ini tidak disebutkan di mana lokasi sekte Qinghe Nie. Tapi kita tahu kalau daerah Qinghe berada di provinsi Hebei.

Pewawancara juga menyinggung dialek para tokoh. Dialek di Tiongkok ada banyak. Dialek tiap daerah beda-beda. Jadi dialek orang Gusu dengan Qishan pasti beda. Bayangkan saja kalau Wangji bicara pakai dialek Jiangsu yang mendayu-dayu tiba-tiba ngobrol sama Wen Ning dengan dialek Shaanxi, pasti lucu. Tapi meski dialek asli Wangji mendayu-dayu (seperti nona penjual buah biwa pada episode 4), dia tidak menggunakan dialek itu ketika sudah dewasa.

Pewawancara juga menyinggung mengenai kemampuan para kultivator dalam mengendarai pedang terbang. Penulis lebih memilih pedang terbang sebagai alat transportasi kultivator daripada kereta kuda karena mereka punya kekuatan spiritual. Kalau saja sekarang ada pedang terbang, maka kemacetan di kota-kota besar di Indonesia akan teratasi, wkwkwkw

 

Siapa yang Bertanggung Jawab atas Kematian Jin Zixuan

Penulis mengatakan jika yang paling bertanggung jawab atas kematian Jin Zixuan adalah Wuxian. Wuxian adalah orang yang memperbaiki Wen Ning. Dia yang menjadikannya mayat hidup. Dan saat Wen Ning tidak dapat dikendalikan itu memang salah Wuxian karena Wuxian sendiri lepas kendali sehingga Wen Ning ikut tidak bisa dikendalikan. Wangji dulu pernah mengingatkan Wuxian tentang dampak kalau Wuxian tidak bisa mengendalikan Wen Ning.

Penulis juga menegaskan kalau tidak ada pihak dalam. Jin Guangyao dalam hal ini tidak bisa disalahkan. Dia tidak berniat melakukan hal itu. Dia bahkan terkejut saat tahu kalau Wen Ning yang membunuh Jin Zixuan. Karena itu dia menganggap itu sebagai kecelakaan.

Saya juga merasa kalau Jin Guangyao memang sulit untuk disalahkan. Meskipun dia yang memanggil Jin Zixuan, tapi kalau saat itu Wuxian tidak lepas kendali , maka Jin Zixuan tidak akan tewas meski datang ke TKP. Sehingga memang Wuxian jadi orang yang paling bertanggung jawab. Karena rasa bersalahnya itu, dia begitu perhatian dan sayang pada Jin Ling.

 

Kapan Wangji Jatuh Cinta pada Wuxian?

Penulis tidak memberi jawaban yang jelas. Dia menyerahkan pada pembaca terkait hal itu. Memang di novel ini kisah cintanya lambat. Kedua pewawancara berdebat hal itu. Satu mengatakan cinta pada pandangan pertama, satu lagi mengatakan saat di gua Xuanwu (baca spoiler gua Xuanwu).

Tapi memang kalau di gua terlalu lama. Sejak di Gusu, Wangji sudah menunjukkan perasaannya dan Xichen bisa melihat hal itu. Jadi saya lebih memilih kalau itu cinta pada pandangan pertama.

 

Bagaimana Wuxian jadi Yiling Laozu?

Penulis tidak suka menjelaskan detail yang terjadi tentang Wuxian yang mampu menguasai ilmu hitam (jadi Yiling Laozu). Memang Wuxian langsung muncul sebagai sosok yang kuat setelah dilempar ke Luanzang.

Jadi rangkaiannya adalah Wuxian menyerahkan ‘jin dan’ yang dia miliki pada Jiang Cheng. Lalu dia dilempar Wen Chao ke Luanzang. Karena kehilangan ‘jin dan’ dia belajar ilmu hitam untuk bertahan hidup. Bagaimana proses yang dia alami untuk bisa menjadi kuat dan ahli ilmu hitam tidak dijelaskan oleh penulis.

 

Hubungan Jiang Cheng dan Wuxian

Penulis mengatakan kalau hubungan Jiang Cheng dan Wuxian hanya teman. Kalau menurut saya mereka memang seperti saudara.

Penulis tahu kalau sosok Jiang Cheng akan dibenci. Dia mendiskripsikan Jiang Cheng sebagai sosok yang mengerikan tapi dia bukan orang yang buruk/jahat.

 

Hubungan Xiao Xingchen dan Xue Yang

Penulis mengatakan kalau hubungan Xiao Xingchen dan Xue Yang hanya hubungan biasa. Tapi dia tidak tahu kenapa banyak pembaca yang menganggap hubungan mereka lebih dari itu, padahal kalau dilihat, Xiao Xingchen lebih dekat/intim dengan A-Qing.

Saya sampaikan kembali kalau penulis memang mengatakan pasangan yang real hanya Wuxian dan Wangji (karena itu di blog saya tidak ada postingan tentang pair di luar Wangxian).

O ya, Xiao Xingchen ini adalah adik seperguruan ibu Wuxian. Jadi dia adalah paman seperguruan Wuxian. Xiao Xingchen adalah murid Baoshan Sanren. Baoshan Sanren tinggal di suatu gunung. Muridnya dilarang turun gunung dan berurusan dengan hal-hal duniawi. Hanya ada 3 muridnya yang turun gunung, mereka adalah Yanling Daoren, Cangse Sanren (ibu Wuxian) dan Xiao Xingchen. Ketiga murid Baoshan Sanren ini tidak ada yang mati dengan cara yang tenang.

 

Kenapa Jiang Cheng Tidak Menikah?

Jiang Cheng adalah ketua Yunmeng Jiang dan dia punya kewajiban untuk melanjutkan garis keturunan. Penulis mengatakan kalau dia belum menikah karena karakter dia yang buruk (dia sedikit bicara, agak kasar dan tempramen plus tsundere). Karena itu, pacar-pacarnya meninggalkannya (Jiang Cheng pernah berpacaran dengan beberapa gadis).

Penulis menegaskan kalau Jiang Cheng adalah straight.

 

Tentang Xue Yang

Penulis berpendapat kalau Xue Yang ini memang mengalami masa kecil yang menderita. Karena itu, emosi yang muncul darinya baik itu benci ataupun peduli akan jadi abnormal.

Menurut saya Xue Yang memang mengalami masalah psikologis. Saya bahkan berpikir kalau dia seorang psikopat (maaf untuk penggemar Xue Yang). Kenapa bisa begitu? Saya tahu kalau masa kecilnya menderita. Saya juga iba sama dia. Tapi saat dia dewasa, dia berniat balas dendam pada orang yang membuatnya kehilangan jari kelingking. Nah, mulai dari sinilah saya merasa dia psikopat. Kalau ingin balas dendam mestinya cukup melakukannya pada orang itu saja. Tapi yang dia lakukan adalah membunuh satu klan (klan Chang). Dia membunuhnya dengan cara yang mengerikan yang disebut ‘lingchi’. Wuxian bahkan tak pernah berpikiran untuk melakukan cara itu. Karena itu, orang yang menjunjung kebenaran seperti Nie Mingjue dan Xiao Xingchen ingin dia dihukum atas perbuatannya. Nie Mingjue bahkan mengatakan kalau Xue Yang harus dihukum mati karena telah melenyapkan satu klan. Tapi saat itu dia dilindungi Jin Guangshan dan Jin Guangyao karena dia bisa memperbaiki Yin Hufu. Dia dan Jin Guangyao punya chapter khusus di novel dengan judul ‘evil friend’.

 

Nie Huaisang + Istri Ketua Klan

Pada bagian ini penulis mengatakan kalau Nie Huaisang bukan orang jahat meskipun dia telah melakukan sesuatu yang tidak baik pada tokoh utama (mengirim potongan lengan kiri ke desa Mo). Dia adalah sosok yang menutupi jati dirinya dan lebih memilih dilihat seperti orang bodoh. Penyamarannya ini sulit terbongkar karena kurang bukti. Penulis juga mengatakan kalau dia akan menjadi pemimpin dunia kultivasi.

Pewawancara mengatakan kenapa bukan dari klan lain dan penulis mengatakan kalau dari klan Jiang, maka Jiang Cheng harus segera dicarikan istri. Klan Lan juga, Lan Xichen punya kemampuan yang bagus, tapi dia terlalu kalem plus polos dan tentunya perlu dicarikan istri.

Istri dalam hal ini adalah sosok wanita yang akan mendampingi ketua dan meneruskan garis keturunannya (ingat: mereka straight).

 

Umur Tokoh

Penulis mengatakan umur tokoh dalam cerita ini tidak berarti karena ini adalah Xianxia (cerita yang isinya fantasi, sihir, iblis, hantu, monster, kultivator dll).

 

Masa Depan Jin Ling

Jin Ling yang merupakan putra dari Jin Zixuan punya potensi untuk jadi ketua karena sistem pewarisan tahta masa itu. Jadi, ya meskipun masih muda dia bisa jadi ketua.

 

Bawahan Nie Huaisang

Penulis berencana memberikan Nie Huaisang bawahan yang mendampinginya di novel revisi kalau dia punya kekuatan untuk membuat tokoh tersebut. Maklum, dia sudah lelah mengurusi tokoh yang sudah ada.

 

Tipe Gadis Kesukaan Jiang Cheng

Penulis mengatakan kalau Jiang Cheng sulit untuk mengungkapkan gadis seperti apa yang ia sukai. Tapi yang pertama adalah cantik.

Penulis juga mengungkapkan kalau Jiang Cheng tidak ingin berpacaran dengan gadis yang mirip ibunya (nyonya Yu), bukan karena dia benci ibunya, tapi karena dia suka gadis yang feminin.

 

Mata Air Dingin

Di Yun Shen Buzhi Chu, tempat klan Lan tinggal memiliki mata air dingin. Tempat itu digunakan untuk keperluan kultivasi. Klan Lan juga punya pemandian air panas untuk mandi.

 

Jin Dan

Tingkat kultivasi Mo Xuanyu belum mencapai tahap ‘jin dan’. Itu akan menjadi masalah untuk Wuxian yang merasuki tubuhnya. Tapi Wangji akan membantunya dalam memperbaiki keadaan tersebut sebagai wujud cintanya. Jadi setelah terlahir kembali, Wuxian tidak akan berpindah tempat, dia akan berada di tubuh Mo Xuanyu.

 

Sudut Pandang Penulisan

Penulis mengatakan dia tidak menulis dari prespektif Wangji karena dia merasa asing untuk menyelami perasaan Wangji. Karena itu dia tidak mendiskripsikan kondisi psikologiis dari sudut pandang Wangji.

 

Jiang Cheng dan Anjing

Ketika terjadi pengepungan bukit Luanzang, Jiang Cheng tidak membawa anjing. Dia tahu betul kalau Wuxian takut pada anjing, dan kalau dia membawa anjing maka yang akan mengalahkan Wuxian bukan dirinya, melainkan anjingnya.

Kalau Jiang Cheng membawa anjingnya dan ada yang bertanya ‘Ketua sekte Jiang, kenapa Anda membawa anjing?’ lalu Jiang Cheng menjawab ‘Wei Wuxian takut pada angjing’, pasti orang-orang menganggapnya gila.

Tentu tak akan ada yang percaya kalau Yiling Laozu takut pada anjing. Ya, yang tahu adalah Jiang Cheng dan Lan Wangji.

 

Masa Depan Wen Ning

Penulis mengatakan kalau suatu saat nanti Wen Ning akan mati. Tapi tidak dalam waktu dekat. Dia masih bisa menghabiskan waktu menemani Lan Sizhui berburu.

 

Penghasilan Sekte Kultivator

Sekte kultivator ini punya kekayaan dari tanah yang mereka miliki, dari gunung, dari hutan dan aset lain. Mereka juga mendapat bayaran dari jasa perlindungan.

 

Wangji dan Longyang

Longyang adalah bacaan porno untuk hubungan homoseksual. Penulis mengatakan kalau Wangji diam-diam membaca longyang di Yun Shen Buzhi Chu. Dia belajar dengan keras tentang hal itu. Wuxian sendiri tidak pernah membaca longyang, dia hanya membaca chungong (porno hetero seksual).

 

Lan Xichen dan Jin Guangyao

Xichen suka menceritakan hal-hal tentang Wangji pada Jin Guangyao. Karena kepintarannya, sedikit cerita dari Xichen bisa membuatnya tahu hal-hal yang berkaitan tentang Wangji (termasuk hubungan Wangji dan Wuxian).